Sabtu, 28 Februari 2009

Hollywood



Hollywood, Los Angeles

Sebelum kembali ke tanah air, dari Washington saya mampir lagi ke Los Angeles, dimana disana ada tetangga dan teman main saya dari kecil Dewi. Kapan lagi jalan-jalan ke Los Angeles mumpung masih di Amerika. Untung saja hal itu saya lakukan sebab ternyata dari tahun 1988 sejak saya menginjakan kaki di Ameriika Serikat, saya belum mendapat kesempatan lagi kesana. Setidaknya kalau saya lihat film Amerika yang hebat-hebat ternyata studionya biasa saja, tapi effect tata lampu dan peralatan yang canggih membuat film yang dihasilkan menjadi demikian hebat.

Di studio sangat ramai sekali sebab sedang liburan musim panas, selain penduduk lokal, banyak rombongan turis Jepang dengan dipandu oleh pemandu wisata yang membawa bendera dengan gaya disiplin dan sopan. Bahasa Jepang dalam arti selamat datang ataupun ucapan dari pembawa acara disetiap pertunjukan menandakan bahwa turis Jepang dihargai disana.Dengan uang yang ada mereka tidak perlu harus berbahasa Inggris, malah Amerika yang berusaha untuk menerima mereka dengan bahasa Jepang.

Tempat yang saya kunjungi ada beberapa, mungkin pembaca masih ingat bagaimana seramnya ikan hiu dalam film Jaws. Wah ternyata disana hanya sekedar kepala ikan hiu yang digerakkan oleh mesin dengan rel disebuah empang dengan latar belakang pemandangan laut yang besar. Kita naik perahu kecil dan dari jauh terlihat sang hiu gadungan mendekati kita dan akan membuka mulutnya lebar-lebar ketika sudah dekat. Penonton menjerit kaget dan senang melihat sang hiu palsu beraksi.

Tempat lain yang tidak kalah serunya adalah tempat shooting King Kong lengkap dengan sang King Kong disana dan suaranya yang menggelegar. Film ”The Ten of Comondements” memperlihatkan bagaimana laut dibelah oleh tongkat ajaib Nabi Musa, Tempatnya biasa saja dan tidak terlalu luas tapi kesan yang dihasilkan filmya menjadi nyata sekali. Tempat terakhir yang saya kunjungi adalah semacam cuplikan film ”Miami Vice”, dimana Don Johnson gadungan beraksi lengkap dengan tembakan dan ledakan serta api palsu dan kejar-kejaran di sepanjang sungai kecil yang mengitari panggung pertunjukan.

Perjalanan mengitari Hollywood dan dunia mimpi diakhiri dengan memakan hamburger, kentang dan coca cola, rasanya benar-benar seperti di Amerika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar