Sabtu, 21 Februari 2009

BUSAN – KOREA


Tanggal 29 Agustus s/d 1 September 2006 saya mengikuti Asean Regional Meeting Internasional Labor Organisation yang ke 14 di Busan Korea. Penerbangan dengan Korean Airlines langsung dari Jakarta memakan waktu kurang lebih 7 jam. Setelah transit 2 jam di Seoul penerbangan dilanjutkan ke Busan yang mempunyai jarak tempuh 1 jam. Busan merupakan kota industri terbesar nomor 2 Korea Selatan yang penduduknya lebih dari 60 % tinggal di Apartemen.Setiap gedung apartemen dilengkapi dengan fasilitas sosial yang memadai seperti sekolah, pasar dan sarana olahraga serta taman yang tertata rapi.Setiap gedung apartemen diberi nama besar secara mencolok misalnya LG atau Samsung.
Setiap berpergiaan ke Negara yang maju selalu saya perhatikan keadaan suatu kota dari atas pesawat. Begitu mau mendarat terlihat deretan jalan, gedung, apartemen dan rumah penduduk yang tertata dengan rapi dan teratur. Terlihat juga keindahan jembatan gantung yang menyeberangi laut kebanggaan kota Busan yang mempunyai panjang lebih dari 7 km. Pemandangan ini sangat kontras dengan pemandangan Jakarta misalnya dari Udara, terlihat seperti kaca pecah yang berserakan tidak beraturan. Belum lagi kalau lagi musim hujan dimana-mana banjir dan macet sehingga pemandangannya pasti akan kacau sekali.

Kebanyakan orang Korea tinggal di apartemen, setiap unit apartemen dilengkapi dengan sarana umum dan sosial yang memadai.Ada sekolah lengkap dengan lapangan olahraganya yang besar dan luas (mulai dari lapangan bola, basket dan volley sampai tennis ada).Tidak heran kualitas olahraga negara ginseng ini maju dengan pesat.Hampir semua mal, gedung pertemuan atau tempat yang saya kunjungi tertata rapi dan bersih.Kerja keras dan disiplin tinggi yang mebuat bangsa ini secara cepat melesat menjadi negara maju yang mandiri.

Sebagai penggemar mobil saya sangat menikmati pemandangan berbagai jenis mobil buatan Korea yang sangat bagus. Semua jenis mobil dari bis, truk, sedan, jeep sampai kendaraan mewah untuk presiden dan para pejabat tinggi buatan Korea, Jarang terlihat mobil merek Mercedes, BMW. Toyota, dll
TV, HP dan peralatan elektronik lainnya semuanya menggunakan produksi dalam negeri Korea seperti Samsung, LG. Akibat ketidak sukaan rakyat Korea terhadap Jepang yang pernah menjajah Korea, maka rakyat bertekad mandiri dan tidak mau menggunakan produk luar negeri terutama Jepang. Semua menunjukan bahwa bangsa ini bangga dengan produksi dalam negerinya dan mereka mendukung penuh kemajuan industri diberbagai bidang dengan menggunakan seluruh produksi dalam negerinya.

Semua buku diterjenahkan dalam bahasa Korea, sedikit sekali orang Korea yang bisa berbahasa Inggris dengan baik. Selalu tersedia penterjemah dalam dialog atau pidato resmi dalam pertemuan internasional. Selayaknyalah sebagai negara kaya Korea merasa cukup dengan menterjemahkan seluruh pengetahuan kedalam bahasa Korea, sehingga transfer of knowledge dapat secara cepat merata dinikmatioleh rakyatnya.
Komitmen yang kuat dari pemerintah dibantu dengan dukungan penuh dari semua rakyat membuat Korea sejajar dengan negara maju lainnya. Tinggal giliran kita kapan bisa seperti Korea, at least semangatnya dalam membangun negeri secara swadaya dan mandiri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar